GenLetal Dominan dan Resesif. Author - Panji Tok Date - 5:55:00 AM biologi genetika. Gen letal/lethal gene adalah gen yang dapat menyebabkan kematian suatu individu. Kematian yang disebabkan oleh gen ini dapat terjadi saat perkembangan embrio, setelah lahir, atau menjelang dewasa. Gen letal dapat muncul karena faktor keturunan atau mutasi yang
Dalamjumrah.com, Wahbah Zuhaili menyebutkan bahwa narasi penciptaan Hawa dari tulang rusuk Adam adalah untuk merepresentasikan kekuasaan Allah dalam menciptakan sesuatu yang hidup dari makhluk hidup lainnya, bukan dengan cara kelahiran seperti yang kita alami sekarang.Bahkan, dalam perkembangan sains, diketahui bahwa terdapat kesamaan peta genetik dan jumlah kromosom pada Adam dan Hawa.
Mengidentifikasi keperluan untuk penambahan informasi menurut penanganan yang dianjurkan. NIC: Panduan Sistem Kesehatan: memfasilitasi daerah pasien dan penggunaan layanan kesehatan yang tepat. Pengajaran, Proses Penyakit: Membantu pasien dalam memahami informasi yang berhubungan dengan proses timbulnya penyakit secara khusus.
Pernyataanyang tepat berhubungan dengan mutasi 1 dapat terjadi pada genDNA dan. Pernyataan yang tepat berhubungan dengan mutasi 1. School Binus University; Course Title HUMANNITIE BIOLOGY; Uploaded By rowena121. Pages 6 This preview shows page 4 - 6 out of 6 pages.
Dilansirdari Encyclopedia Britannica, pernyataan yang tepat untuk senyawa adalah zat tunggal yang dapat diuraikan dan tersusun dari dua jenis atom atau lebih. Kemudian, saya sangat menyarankan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu Perhatikan gambar!Gambar di atas merupakan salah satu campuran, termasuk campuran? beserta jawaban
JawabanB. Sumpah Pemuda dibacakan dalam Kongres Pemuda II menurut saya ini yang paling benar, karena kalau dibandingkan dengan pilihan yang lain, ini jawaban yang paling pas tepat, dan akurat. Jawaban C. 28 Oktober 1929 merupakan hari lahirnya Sumpah Pemuda menurut saya ini juga salah, karena dari buku yang saya baca ini tidak masuk dalam
Contoh Terjadinya Danau Toba, Terjadinya Gunung Tangkuban Perahu, dan Asal-Usul Pulau Kambang. c) Mite merupakan cerita tentang dewa-dewi, roh, atau makhluk halus yang berhubungan dengan animisme. Contoh: Nyai Roro Kidul, Harimau Jadi-jadian, dan Dewi Sri. d) Saga adalah cerita yang mengandung sejarah.
DiketahuiABC merupakan tiga gen terpaut dengan urutan B-C-A. Jarak B ke C = 5 map unit dan jarak C ke A = 12 map unit. Jika dilakukan teskros terhadap organisme dengan genotip AaBbCc maka persentase rekombinan yang terbentuk antara B dan A adalah .. A. 17% B. 16,4% C. 15,8% D. 0,6% E. 50% 88.
GenMendel Deskripsi Singkat. HUKUM PEWARISAN MENDEL Hukum Pewarisan Mendel adalah hukum mengenai pewarisan sifat pada organisme yang dijabarkan oleh Gregor Johann Mendel dalam karyanya 'Percobaan mengenai Persilangan Tanaman'. Hukum ini terdiri dari dua bagian: Hukum pemisahan (segregation) dari Mendel, juga dikenal sebagai Hukum Pertama
Kemungkinanketurunan yang memiliki fenotif sama dengan induk adalah a. 25 % b. 37,5 % c. 50 % d. 75 % e. 100 % Jawaban : D 3. Gen-gen yang terapaut kromosom seks X dan baersifat resesif antara lain 1) Buta warna 2) Muscular distropy 3) Hemofilia 4) Ichtyosis Jawaban : B (1 dan 3) 4. Anadontia ditentukan oleh gen resesif yang terpaut
2m3YAdY. 0% found this document useful 0 votes847 views5 pagesDescriptionmaaf, hanya ini yang bisa saya kasih. silahkan ditambah jika dirasa TitleGENETIKA KELAMIN DAN PEWARISAN SITOPLASMIKCopyright© Attribution Non-Commercial BY-NCAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes847 views5 pagesGenetika Kelamin Dan Pewarisan SitoplasmikOriginal TitleGENETIKA KELAMIN DAN PEWARISAN SITOPLASMIKDescriptionmaaf, hanya ini yang bisa saya kasih. silahkan ditambah jika dirasa description
Individu baru yang dihasilkan dari perkawinan induk tidak selalu berada dalam keadaan hidup. Secara genetik, hal ini dapat disebabkan oleh adanya gen letal, yaitu gen yang jika berada dalam keadaan homozigotik, ia dapat menyebabkan kematian individu. Oleh karena itu, adanya gen letal menyebabkan perbandingan fenotip keturunan yang dihasilkan akan menyimpang dari Hukum Mendel. Dalam konsep gen letal, dikenal istilah individu carrier, yakni individu yang berpotensi untuk menurunkan sifat gen letal tersebut atau berpotensi untuk membawa gen yang mengakibatkan kelainan. Dengan adanya gen letal, fungsi gen akan mengalami gangguan dalam menumbuhkan sifat atau fenotip. Adanya gen letal ini dapat disebabkan oleh mutasi akan dibahas pada bab berikutnya. Gen letal akan berpengaruh atau dapat menyebabkan kematian saat individu masih berada dalam tahap embrio, pada saat kelahiran individu, atau setelah individu berkembang dewasa. Gen letal dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu gen dominan letal dan gen resesif. a. Gen dominan letal Gen dominan letal adalah gen dominan yang dapat menyebabkan kematian jika bersifat homozigotik. Contoh adanya gen dominan letal ini terdapat pada ayam “Creeper” ayam redep, tikus kuning, dan manusia. Jika ayam redep ayam yang bertubuh normal, tetapi kakinya pendek heterozigotik dikawinkan dengan sesamanya, maka akan dihasilkan keturunan ayam letal, ayam redep, dan ayam normal. Gen C sebagai penentu ayam redep dan gen c sebagai penentu ayam normal. Hal ini dapat dilihat pada persilangan berikut. P Fenotipeayam redepXayam redep GenotipeCcCc GametC dan cC dan c F1 Gamet Cc C CCCc c Cccc CC = letal Cc = redep Cc = redep cc = normal Berdasarkan Hukum Mendel, perbandingan fenotip yang diharapkan adalah 3 1. Dengan adanya gen letal yaitu gen dominan C yang homozigotik CC, maka terjadi penyimpangan perbandingan fenotip menjadi 2 redep 1 normal. Gen letal tersebut menyebabkan ayam mati dalam keadaan embrio. Pada tikus gen Ay mengekspresikan rambut warna kuning yang dominan terhadap gen a yang mengekspresikan warna rambut hitam. Gen Ay ini dalam keadaan homozigot mengakibatkan kematian pada tikus. Jika tikus jantan kuning heterozigot dikawinkan dengan tikus betina yang juga kuning heterozigot maka keturunannya F1 adalah sebagai berikut. P FenotipekuningXkuning GenotipeAyaAy a GametAy,, aAy, a F1 Gamet Aya Ay AyAyAya a Ayaaa 1 AyAy tikus letal 25% 2 Aya tikus carrier 50% 1 aa tikus normal 25% Pada manusia, gen dominan letal dapat menyebabkan Thallasemia, yaitu kelainan akibat rusak atau pecahnya hemolisis eritrosit, dengan ciri-ciri ukuran eritrosit kecil berbentuk lonjong tidak bulat bikonkaf , jumlahnya melebihi normal, dan daya ikat terhadap oksigen rendah. Thallasemia dibedakan menjadi dua, yakni a. Thallasemia Mayor Thallasemia mayor merupakan thallasemia yang parah, sehingga menyebabkan kematian saat bayi. Thallasemia mayor disebabkan gen dominan homozigot ThTh . b. Thallasemia Minor Pada thallasemia minor ini, terjadi sedikit kerusakan pada eritrosit atau penderita hanya mengalami anemia kekurangan darah. Penderita biasanya masih dapat hidup, meskipun mengalami anemia. Thallasemia minor disebabkan oleh gen heterozigot Thth. Oleh karena itu, orang yang normal mempunyai genotip resesif homozigot thth. P FenotipeayahXibu GenotipeThThThTh GametTh, ThTh, Th F1 Gamet Thth Th ThThThth th Thththth 1 Thalasemia mayor letal 2 Thalasemia minor 1 Normal b. Gen Resesif Letal Gen resesif letal adalah gen resesif yang menyebabkan kematian jika dalam keadaan homozigot. Gen ini dijumpai pada tanaman jagung, yaitu gen G sebagai pembentuk klorofil dan gen g yang menyebabkan tidak terbentuknya klorofil jika bersifat homozigotik Persilangan antara sesama tanaman jagung berdaun hijau heterozigotik dapat dilihat sebagai berikut. P FenotipehijauXhijau GenotipeGgGg GametG, gG, g F1 Gamet Gg G GGGg g Gggg GG = hijau Gg = hijau Gg = hijau gg = putih atau albino letal Pada persilangan tanaman jagung tersebut, diketahui perbandingan fenotip yang dihasilkan semula adalah 75% berdaun hijau 25% berdaun putih. Tanaman berdaun hijau dapat menjalankan proses fotosintesis serta dapat menyerap zat makanan dengan akarnya. Namun, tanaman berdaun putih dengan akar yang belum sempurna hanya mampu bertahan selama 14 hari saja, yaitu dengan menerima makanan dari endospermnya putih lembaga. Persilangan dua tanaman monohibrida tersebut tidak menghasilkan perbandingan fenotip 3 1, tetapi terjadi penyimpangan yaitu menjadi 3 0. Sicklemia pada manusia atau sickle cell merupakan keadaan pada seseorang yang mempunyai eritrosit berbentuk bulan sabit. Hal ini menyebabkan terganggunya peredaran darah. Gen penyebab sicklemia adalah gen resesif homozigot yang bersifat letal ss. Sementara itu, pada orang normal dapat mempunyai genotip SS dominan homozigot heterozigot Ss. P FenotipeibuXayah GenotipeSsSs GametS, sS, s F1 Gamet Ss S SSSs s Ssss 1. SS = normal 2. Ss = karier 1. ss = letal Pada sapi dikenal gen resesip am, yang bila homozigotik amam akan memperlihatkan pengaruhnya letal. Anak sapi yang lahir, tidak mempunyai kaki sama sekali. Walaupun anak sapi ini hidup, tetapi karena cacatnya amat berat, maka kejadian ini tergolong sebagai letal. Sapi homozigot dominan AmAm dan heterozigot Amam adalah nomal. Cara menurunya gen letal resesip ini apabila ada sapi jantan heterozigot Amam kawin dengan sapi betina homozigot dominan AmAm, maka anak-anaknya akan terdiri dari sapi homozigot AmAm dan heterozigot Amam, di kemudian hari anak-anak sapi ini dibiarkan kawin secara acakan random. P FenotipejantanXbetina GenotipeAmamAmAm GametS, sS, s F1 Gamet Amam Am AmAmAmam Am AmAmAmam Karena sapi F1 terdiri dari 2 macam genotip, yaitu AmAm dan Amam, maka ada 4 kemungkinan perkawinan, ialah 1 kemungkinan AmAm X AmAm, jantan betina bolak-balik 1 kemungkinan betina AmAm X jantan Amam 1 kemungkinan jantan AmAm X betina Amam 1 kemungkinan Amam X Amam, jantan betina bolak-balik. Oleh Karena sapi homozigot resesip amam letal,
Gen letal/lethal gene adalah gen yang dapat menyebabkan kematian suatu individu. Kematian yang disebabkan oleh gen ini dapat terjadi saat perkembangan embrio, setelah lahir, atau menjelang dewasa. Gen letal dapat muncul karena faktor keturunan atau mutasi yang terjadi karena pengaruh lingkungan. Gen letal dapat dibedakan menjadi letal dominan dan letal resesif. Letal dominan adalah gen dominan yang dapat menyebabkan kematian individu baik dalam keadaan heterozigot maupun homozigot, sedangkan letal resesif adalah gen resesif yang dapat menyebabkan kematian dalam keadaan homozigot. Gen letal dominan Gen letal dominan teramati pertama kali pada tikus yang berbulu kuning. Ketika tikus berbulu kuning heterozigot Kk dikawinkan dengan tikus berbulu kuning heterozigot Kk, akan diperoleh keturunan tikus berbulu kuning dan tikus berbulu hitam dengan rasio fenotip tikus kuning tikus hitam = 2 1. Padahal berdasarkan hukum mendel I tentang persilangan monohybrid satu sifat beda akan menghasilkan perbandingan fenotip 3 1. Mengapa perbandingan yang muncul dari perkawinan tikus tadi menghasilkan rasio 2 1? Ternyata setelah diteliti lebih lanjut, anak-anak hasil perkawinan tikus kuning tersebut tidak ada yang memiliki genotip homozigot dominan. Anak tikus dengan genotip KK akan mati dalam kandungan karena akan membentuk protein tertentu yang bersifat mematikan. Peristiwa tersebut adalah contoh gen dominan homozigot yang akan membuat embrio mati ketika masih dalam kandungan. Perhatikanlah bagan di bawah ini. Contoh gen letal dominan lain terdapat pada penyakit Huntington. Kelainan ini menyebabkan seseorang tidak dapat mengontrol pergerakan tubuh dan emosi, kehilangan kemampuan berpikir serta dapat menyebabkan ini disebabkan oleh gen dominan H yang dalam keadaan heterozigot Hh telah dapat menyebabkan munculnya penyakit huntington. Kelainan ini akan muncul ketika seseorang telah berumur 30-an atau 40-an, dan penderita sangat rentan mengalami kematian. Contoh lainnya adalah pada penyakit achondroplasia, atau kelainan yang menyebabkan seseorang bertubuh kerdil. Penyakit ini disebabkan oleh gen dominan D yang menyebabkan pertumbuhan tulang tidak normal sehingga tidak tumbuh tinggi seperti orang normal. Gen yang muncul dalam keadaan heterozigot Dd akan menyebabkan kekerdilan. Namun apabila gen ini muncul dalam keadaan homozigot DD dapat menyebabkan kematian. Gen letal resesif Gen letal resesif akan menyebabkan kematian hanya bila muncul dalam keadaan homozigot. Contoh gen letal resesif adalah pada tumbuhan albino yang tidak mampu menghasilkan klorofil. Tumbuhan yang tidak menghasilkan klorofil akan segera mati ketika masih embrio atau beberapa saat setelah berkecambah. Tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil tidak dapat melangsungkan fotosintesis untuk menghasilkan makanan dan energi. Perhatikanlah bagan di bawah ini. Contoh gen letal resesif lain terdapat pada penyakit cystic fibrosis. Penyakit ini diakibatkan oleh gen resesif yang baru akan memunculkan kelainan ketika muncul dalam keadaan homozigot. Penyakit ini menyebabkan penimbunan lendir pada jaringan sehingga menimbulkan gangguan penyerapan nutrisi, bronkhitis, dan infeksi bakteri. Apabila tidak teratur mendapat perawatan medis, penderita cystic fibrosis akan meninggal sebelum berumur 5 tahun. Eritrosit normal dan eritrosit pada anemia sel sabit Contoh lainnya adalah anemia sel sabit yang menyebabkan eritrosit sel darah merah berbentuk tidak normal. Eritrosit normal memiliki bentuk bikonkaf, sedangkan pada kelainan ini eritrsit akan berbentuk seperti bulan sabit. Bentuk yang tidak normal ini dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah sehingga aliran darah terganggu. Kematian dapat terjadi bila muncul penyumbatan di organ-organ penting seperti otak dan jantung. Penyakit ini disebabkan oleh gen resesif yang muncul dalam keadaan homozigot.